Assalaamu'alaikum :)

wellcome to my ROOM...
and give me your beauuuutifull smiling before u start reading my blog :)


STOP !!!!
I said smile for me!!!! smileeee!!!! yes

u dont need make your eyebrow like a wave or up bye itsself
hmmm.....? ^_^

nah ok... smileeeeeee for me....
say cheeese!

thank you :)

M a L a

M a L a
M a L a

MY PROFILE

Foto saya
extrovert one,, aku suka musik, aku menyukai hal-hal yang baru, tantangan baru, suka berteman dengan banyak orang,selalu ceria, berbakat :P my favorite quote " smile is the light system of the face and the heat system of the heart" aku terlahir untuk membahagiakan orang tuaku dan orang-orang yang ku cinta dan mencintaiku karena Allah...

Paduan Suara Mahasiswa (PSM UIN Jakarta) in Concert

Paduan Suara Mahasiswa (PSM UIN Jakarta) in Concert
live perform at Erasmus Huis Kedutaan Belanda..... Conductor by: Ka Kromong, PSM UIN JKT I'm in Love..... muaaaacch ^^ FYI : sebelum konser di mulai sebenarnya aku mengalami kecelakaan, motor yang dikendarai bapak ku menyerempet mobil angkot dan tulang kaki kepentok angkot itu n lapisan kulitnya ada yang terkelupas :( sesampainya di UIN dan menjelang keberangkatan, aku menahan sakit,,,, byangkan aku memakai high heels sekitar 9 cm :( sempit pula heels nya... tambah lah penderitaanku menahan rasa sakit di kaki 2 kali lipat... hmmmmm we are artist mameeeen! harus profesionaaaal!!! ya gaaa?....hehehee ^^ tapi keren bgt konser kita kemarinnnn ! yeeeeiyyy! LOVE IT!

Minggu, 20 November 2011

who cares?

Huuuuufff.. Selesai juga akhirnya, berpeluh keringat dan bermandikan debu menyulam kembali energy yang serat karena sedikit kelelahan. Di ruang yang lumayan luas ini (jika sendiri) ku mulai merefreshkan kembali pikiran dan jiwa yang sedikit di landa kesal yang kubawa dari rumah. Tangan yang sedari tadi berkarya dalam berlomba-lomba dengan debu yang terisak dalam tangisnya karena ku singkirkan keberadaannya kini, mulai terkulai lemas karena memang dari rumah aku mengendarai motor yang ku kendarai dengan sekencang-kencangnya, seperti formula 1 salip sana salip sini, ngebut sana ngebuut sini, seiring bergenderangnya pikiran yang kalut karena sedang kesal dan di landa rasa marah. Sudah hal yang biasa ku lakukan jika ku sedang kesal. Entahlah… aku tak dapat mengendalikan tanganku yang dengan emosionalnya menggenggam gas motor dan terus menambah kecepatan kendaraanku ini.

***

Jumat siang, ku parkir motorku di tempat biasa aku memarkirnya, di sebuah lapangan luas yang sekarang di sulap menjadi lahan parkir motor, tepat di depan koperasi mahasiswa atau biasa disebut dengan KOPMA, dimana… disana banyak sekali orang-orang yang sedang makan atau duduk-duduk padahal waktu shalat jumat sebentar lagi akan dilaksanakan, diantara mereka juga ada yang sedang merokok dan menyembulkan asapnya di tempat umum bersama kelompok meraka lainnya. Dalam hati ku menggerutu, sebenarnya apa yang sedang dalam isi kepala mereka (mahasiswa-mahasiswa) itu? Hmm.. kemarin diteriakkannya:

“STOP KAPITALISME! STOP SEGALA MACAM PENINDASAN ATAS RAKYAT! RAKYAT HARUS BANGUN DAN SADAR KARENA TELAH DIJAJAH ! Stop kapitalisme! Mari bersatu untuk membela kaum MISKIN yang terANIAYA!”

Weleh-weleh apa itu yang kemarin mereka katakan?? Hari ini ku lihat mereka yang hobi berdemo pada setiap kesempatan, pada setiap tanggal merah, libur nasional; hari ibu, hari kartini, hari sumpah pemuda, hari pahlawan, ya apapun itu… yang seringkali meneriakan idealisme untuk bangsa, yang mengaku dirinya adalah AGENT of CHANGE itu? Saat ini di depan mataku, nongkrong-nongkrong tidak jelas dan tidak produktif sambil menelan sebungkus rokok bahkan lebih, menikmati asap yang mereka hirup dan mereka buang kembali. Dan aku yakin diantara mereka juga ada yang bolos kuliah dan hanya membuang-buang duit orang tuanya saja yang padahal orang tuanya membanting tulang demi membiayai anaknya kuliah. Hati dengki dan rasa benci ku pun keluar, lengkap dan semakin menjadi tatkala kekesalan sedang menimpaku. Hahha bukannya aku merasa lebih baik ataupun sok tahu, entah kenapa saat ini aku benci dengan semuanya, hmm mungkin jugaa termasuk diriku sendiri ini  yang terkadang melupakan tugas dan kewajibanku sebagai mahasiswa.

Hmmm… Dalam hatiku berkata, Apa gunanya idealism yang hanya sekedar Utopia semata yang menurut sebagian orang itu adalah ideology yang harus tertanam dalam hati dan meresap segala jiwa (khususnya mereka yang merasa dan sangat mengakui bahwa mereka adalah agent of change katanya).. Aahh apalah itu aku tidak peduli! Untuk apa mereka meneriakkan bantai kapitalisme! Protes terhadap pemerintah yang tak becus menanggulangi kemiskinan! Turunkan presiden Bla bla bla…. Entah lah masih banyak lagi. PADAHAL mereka tidak menyadari… Mereka terlalu utopis! Padahal mereka sendiri tak sadar apa yang telah mereka lupakan, yaitu hal-hal kecil yang sebenarnya berdampak besar pada PERUBAHAN! Bukannya kuliah dan belajar untuk bekal mereka kelak membawa perubahan yang mantap untuk bangsa ini, malah nongkrong-nongkrong, merokok di tempat umum dan tetap kekeuh pada ideology yang memang sebenarnya bertujuan baik untuk bangsa, tapi lihat bagaimana cara mereka?? (Gerutu ku sambil memanyunkan bibir) hahha.

Ku ingat guru ku pernah berkata “suatu niat yang baik jika tidak dilakukan dengan cara yang bagus lagi benar.. percuma, tidak akan mendapat output yang baik seperti niat itu” ya begitulah, bahkan teman mereka sendiri satu universitas sudah lain hal lagi jika membicarakan partai ataupun organisasi yang menjadi panutan, bahkan terkadang antar partai dan komunitas-komunitas tertentu saling sikut-sikutan entah apa yang sebenarnya diperebutkan, padahal mereka itu teman baik sebelumnya… Aahh entahlah,,,aku tak mau terlalu banyak berbicara hal ini, karena kalian pun lebih tau apa maksudku bukan?…hha

Huuuff… Tak ku hiraukan lagi segala aktifitas mereka. Ku lekas berlalu dari tempat parkir itu. Ku juga tak ingin menambah rasa kekesalan ku yang ku bawa dari rumah. Tak ingin juga ku menyapa mereka yang kukenal seperti biasanya. Segera ku menuju sekretariat sebuah organisasi, tempat tentang ku belajar music dan keorganisasian. Ku raih kunci ditempat rahasia, tempat biasa kunci itu bergantung, ku buka pintu dan ku sangat kaget dengan ruangan yang sedang dihadapanku ini. Semuanya berantakan! Kertas-kertas partitur berserakan dimana-mana, gitar, keyboard, gendang, gallon, papan-papan tulis, kipas angin rakitan yang belum selasai dirakit berserakan dimana-mana, paku-palu, gallon berceceran air, kerdus-kerdus tak tertata dengan rapi, debu-debu yang menempel dan berserakan, sarang laba-laba dilangit-langit atap!... Aaaaahhh kenapa begini???? Kekesalanku bertambah tingkatnya. Stadium 4 rupanya! Dari rumah sudah kesal, datang ke sekret ini disambut baik dengan segala keberantakan ini… dalam hati ku menggerutu lagi, “mana kepedulian kalian heyy untuk sekedar memperhatikan ini semua?”

Pikiran positifku mulai kembali, “Oh mungkin kemarin sehabis melakukan kegiatan yang memang karena anak-anak pulang malam, belum sempat dibereskan dan dibersihkan”. Hmmm… Tapi? Masalah sarang laba-laba dan debu yang menumpuk dan terakumulatif dengan baik pada setiap dinding dan atap-atap yang telah lama menjadi saksi bisu kemajuan, kesuka-dukaan, kebahagiaan dan sebagainya, bagaimana bisa terlepas dari mata kepedulian kita untuk membersihkannya?? Apa kita terlalu sibuk dan terlalu ber-uphoria dengan segala macam kegembiraan kita? Sehingga hal sekecil ini pun luput dari perhatian kita, ya, seperti apa yang ku katakan terhadap mahasiswa-mahasiswa yang tadi sempat menjadi pelampiasan kekesalan lewat gerutuanku hahaa. ya sudah, kalau bukan kita yang peduli akan hal-hal yang dianggap kecil ini, siapa lagi? who cares?

Mulai saja tanganku meraih sapu baru yang baru saja dibeli oleh bendahara. Ku edarkan mata ku ke setiap celah ruangan ini, ruangan yang dipenuhi alat-alat music dan foto-foto ketua-ketua sebelumnya yang menjabat. Aku tatap foto itu satu persatu, ku berfikir tentang kepemimpinan mereka, seperti apa gaya kepemimpinan mereka, beliau-beliau yang pernah menjabat sebagai ketua. Pasti memiliki gaya kepemimpinnya masing-masing, ku tatap raut wajah dan aura yang ku tangkap dari foto-foto mereka, dan aku pun tersenyum-senyum sendiri memperhatikan foto-foto itu. Debu-debu dan sarang laba-laba turut menghiasi setiap ornament yang ada dalam ruangan itu.

Langsung saja ku kibaskan sapu itu, ku keluarkan jurus seribu tangan. Dengan cepat ku menari-nari berputar seperti ballerina. Ku berdiri di atas kursi sambil berjinjit-jinjit, dan siap menebas semua debu dan sarang laba-laba yang sering kali lepas dari perhatian penghuninya. Atap sudah bersih dan mulai tersenyum padaku, padahal sewaktuku masuk ke dalam ruangan itu, dia tersenyum sinis padaku. Kertas-kertas partitur yang tadinya berantakan, dan sepertinya sudah tidak terpakai karena rusak, ku susun menjadi satu tetap dengan gaya ballerina ku itu. Hahha. Seketika ku dikagetkan dengan orang tua yang tiba-tiba muncul di depan pintu, dan ternyata itu pak syamsul (pengurus student center) yang memang biasanya memeriksa setiap ruangan yang ada di Student Center, kalau-kalau ada mahasiswa yang masih berkeliaran tidak shalat jumat. Beliau menyapa dan bertanya “tumben, dibersihin ruangannya, pertama kali saya liat kamu nyapu….” Katanya. Ku menjawab “jah bapak emg kalo mau dibersihin bilang sama bapak dulu apa yak..?”jawabku sambil tetap aktif menyapu lantai. Dan tersenyum simpul padanya.

***

Terdengar dari masjid, suara khotib sedang khutbah. Focus ku dalam keadaan alfa pada wktu itu, sambil tanganku aktif menari-nari, telingaku aktif mendengarkan khutbah itu. Ku dengar khotib membicarakan tentang perubahan budaya… dimana untuk melakukan perubahan budaya yang lebih baik lagi, dibutuhkan waktu yang lama sekali untuk merubahnya. Perlahan tapi pasti budaya yang lebih baik harus segera terealisasi.

Ya, sambil ku mendengarkan khutbah, aku berfikir… begitu juga dengan sikap kepedulian kita, untuk mewujudkan hal-hal yang besar, kita mulai dari hal-hal yang terkecil dulu, jangan sampai hal-hal kecil itu kita sepelekan. Karena as we know… kehidupan adalah kumpulan dari berbagai hal-hal kecil. Sering sekali manusia berlomba-lomba meraih suatu yang besar, tapi selalu melupakan hal-hal kecil, padahal suatu yang besar itu merupakan sekumpulan hal-hal yang kecil. Begitu lah hidup, dan kalau bukan kita yang peduli, WHO CARES???